Senin, 31 Oktober 2011

Menembus Pintu Surga ( I )

Menembus Pintu Surga ???? Emang bisa ?
Bagaimana caranya ?
Dengan alat apa kita menembusnya ?
Mungkin pertanyaan di atas mewakili banyak pertanyaan yang ada di benak pembaca. Oleh karnanya dalam kesempatan ini (bagian 1) Insya Allah akan dipaparkan cara Menembus Pintu Surga. Yang barang tentu sesuai dengan contoh dari Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barang tentu kita pasti ingin masuk surga, sebagai seorang muslim tentu mengharapkan Ridho Allah serta surganya adalah impian kita. Lalu bagaimana cara kita untuk meraihnya ? bagaimana cara kita menembus pintu surga ? Sudahkaj kita mengetahui ilmu-ilmu untuk menembusnya ?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti. Tidak ada orang yang memasukinya selain mereka. Diserukan kepada mereka, ‘Manakah orang-orang yang rajin berpuasa?’. Maka merekapun bangkit. Tidak ada yang masuk melewati pintu itu selain golongan mereka. Dan kalau mereka semua sudah masuk maka pintu itu dikunci sehingga tidak ada lagi seorangpun yang bisa melaluinya…” (HR. Bukhari [1896] dari Sahl radhiyallahu’anhu).
Yang dimaksud dalam hadits dengan orang yang rajin puasa bukanlah orang yang hanya mengerjakan puasa dan tidak mengerjakan shalat, sebab orang seperti ini tidak akan masuk surga akibat kekafirannya (meninggalkan shalat, pen). Akan tetapi yang dimaksud adalah kaum muslimin yang banyak-banyak berpuasa maka dia akan dipanggil agar melalui pintu tersebut. Sehingga setiap penghuni surga akan memasuki surga melalui pintu-pintunya yang berjumlah delapan (lihat Syarh Riyadhush Shalihin oleh Ibnu Utsaimin, 3/388-389).

Sudaraku pembaca yang dirahmati Allah, dari hadist di atas di jelaskan bahwa ada sebuah pinti khusus yang diperuntukkan untuk hamba-hambanya yang taat dalam berpuasa. Puasa ini pun meliputi semua puasa waiib maupun Sunnah. Oleh karnanya pembaca mari kita tingkatkan nilai ibadah kita, masih ada watu untuk menjadi seorang yang ahli dalam puasa. Tidak ada salahnya untuk memulai continuo dalam melaksanakan puasa ini.Ow iya jangan pula melewatkan kesempatan ‘Masuk surga dengan jalan khusus’ sebagai seorang yang ahli puasa.

Taruhlah kita pasti sudah menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan beberapa bula yang lalu. Nah, oleh karnanya mari kita lanjutkan puasa itu diberengi dengan puasa-puasa sunnah. Dalam kesempatan 10 hari d awal bulan Dzulhijjah ini kita tingkatkan amal kita, termasuk puasa. Paling tidak kita mulai dari puasa senin dan kamis. Ehm apa ya amalan puasa Sunnah yang dilakukan oleh Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat bulan Dzulhijjah ????

                Dari Hunaidah bin Kholid dari istrinya dari sebagian istri-istri Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam dia berkata : Adalah Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada tanggal Sembilan Dzulhijjah separuh Muharam dan tiga hari setiap bulan (Riwayat Imam Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i)
Imam Nawawi berkata tentang puasa sepuluh hari bulan Dzulhijjah : “sangat disunnahkan”

Selain itu ada pula kita berpuasa, Mau tau ? ini dia :
Disebutkan dalam hadist Qudsi :Artinya : "Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku".

Masih ada lagi low…..
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Artinya : "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Tujuh puluh tahun….. What? How far is it ?
Adakah orang yang mampu menempuh jarak 70 tahun? Allahu Akbar

Ini yang menjadi pamungkas dari puasa di bulan Dzulhijjah.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Artinya : "Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".
 
Wah-wah siapa sih yang hidup di dunia ini tidak mau dosanya di lebur. Subhanallah
Dari Hadist ini dapat disimpulkan bahwa kita selayaknya mengikuti perbuatan Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di bulan Dzulhijjah. Tentunya kita berharab bahwa Allah subhanahu wata’ala berkenan menerima segala amal perbuatan kita di bulan ini. Serta mempermudah niat kita untuk berpuasa dan yang terpenting memberikan jalan yang mudah menuju Surga Ar-Rayyan.

Ayo kita serbu bersama-sama Surga Ar-Rayyan
:)

Penulis Abdurrahman As Satya
Senin, 4 Dzulhijjah 1432
Pagi hari yang cerah di Kota Adipura.

1 komentar:

  1. woy...jo lali follow blog ku yow..
    www.rifaditama.blogspot.com

    salam satu jiwa..
    PES mania...

    BalasHapus