Kamis, 12 Juli 2012


Yakin dan Tawakkal (bagian 1)


Yakin dan tawakkal? Mungkin kedua kata ini sering kita dengan kekita kita sedang dalam suatu urusan apapun. Misal saat ujian-ujian di Sekolah kita bisa yakin bahwa kita mampu mengerjakan dan tawakkkal menyerahkan pada Allah hasilnya nanti. Lalu apakah itu Yakin dan Tawakal ???

Berkata Syaikh Prof. Dr. Abdurrozaq bin Abdul Muhsin Al Abad Al Badr -Hafidzhullah- 

Yakin adalah kuatnya iman seseorang yang kokoh tanpa keraguan terhadap Allah -subhanahuwata'ala-. Sementara Tawakkal adalah seseorang yang bersandar pada Allah, dan menyerahkan seluruh urusan dunia dan akhirat  kepada Allah -subhanahu wata'ala-
Itulah pengertian tentang Yakin dan Tawakkal, dan kedua sifat hati ini sangat penting bagi diri kita.

Dalam kitab yang sudah populer yaitu Riyadush Shalihin terdapat bab khusus yang menjabarkan tentang kedua hal ini. Tepatnya di Bab 7 Yakin dan Tawakkal. 


Dan disebutkan dalam kitab tersebut Allah -subhanuhuwata'ala- berfirman pada QS. Ali Imran : 29 yang artinya
"Maka apabila engkau telah bertekad maka bertawakkallah kamu kepada Allah"


Penulis mengambil tema tentang hal ini terkait kisah seseorang yang sedang berusaha untuk yakin dan tawakkal dalam menjalani hidupnya yang saat ini dalam masa2 remaaja. Akan penulis sebutkan kisahnya secara ringkas.

Perbuatanku itu membuatku semakin Yakin

Kisah ini terjadi pada seorang pemuda sebut saja Arif. Dia adalah seorang pemuda yang dilahirkan dari keluarga yang bisa dibilang menengah karena kedua orang tuanya yang menjadi pegawai di pemerintahan. Kisah ini bermula ketika ia berada di SMA Negeri Terbaik di Kota dimana ia tinggal. Disana ia bertemu dengan banyak jenis teman ada yang ahli ibadah, kutu buku, suka bercanda dan masih banyak lagi.
Bermula dengan bertemunya Arif dengan teman yang bernama Hasan, ketika itulah Arif mulai mengenal dien yang sesungguhnya yaitu sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah.  Dan mulai mengerti bagaimana pentingnya mendasari setiap apa yang dilakukan dengan keduanya.

Perjuangan Arif untuk selalu yakin untuk berpegang pada Al Qur'an dan Sunnah ini bukan sesuatu yang mudah, sejak awal SMA ia telah diuji oleh Allah dengan berbagai macam ujian. Tepatnya saat kelas 1 SMA ia sangat tergiur dan terpesona oleh maksiat. Yang pertama adalah menyukai dan selalu berfikir tentang akhwat yang mana tidak halah untuknya dan Allah azza wa jalla telah berfirman yang artinya

Katakanlah (wahai Muhammad) kepada kaum mukminin, “Hendaklah mereka menundukkan sebagian pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Memberitakan apa yang mereka perbuat.” Dan katakanlah kepada kaum mukminat, “Hendaklah mereka menundukkan sebagian pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka….” (an-Nur: 30—31).


Padahal saat itu telah jelas penjelasan padanya tentang hal ini, Yang Kedua ia sangat gandrung dengan musik. Mulai dari musik dalam negeri hingga luar negeri semua selalu ter update setiap minggunya. Padahal jelas firman Allah azza wa jalla yang artinya

Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (QS Luqman: 6).Mujahid mengatakan, “perkataan yang tidak berguna” (lahwal hadits) adalah mendengarkan lagu/ nyanyian dan kebatilan yang serupa”. Abdullah bin Mas’ud menyatakan, “Demi Allah yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya lahwal hadits itu maksudnya adalah lagu-lagu/ nyanyian. (Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Haramkah Musik dan Lagu, terjemahan Awfal ‘Ahdi, Wala’ Press, cetakan pertama, 1996, hlm 16).


Namun dilain sisi Arif merupakan anak yang termasuk pintar dan pendiam di kelas. Ia merasa tidak suka bila bergau dengan anak yang nakal, malas, suka ngrokok, apa lagi berbuat maksiat. Ia lebih suka bergaul dengan teman2 nya yang 'pendiam', rajin ibadah, rajin belajar, dan yang seakidah. Bukan hanya berhenti disitu, kemaksiatan yang Arif lakukan adalah suka Nge-Game. Yang paling ia sukai adalah PES, CS, dsb. Yang perbutan ini bertentangan dengan hadist yang agung dari Rasulullah -salaullahu alayhi wasalam- beliau bersabda

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ (خ 5933)

Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya: kesehatan dan waktu luang”. (HR. Bukhari, no: 5933)

Waw.....
Terlalu banyak kemaksiatan yang dilakukan oleh Arif. Dan ketiga maksiat itulah yang dinyatakan oleh Arif sebagai maksiat yang paling sulit untuk dihilangkan. Namun dengan berlalunya waktu dami waktu dan bergaul dengan teman-temannya yang selalu mengingatkan pada kebenaran ia semakin hari semakin mengurangi kadar kemaksiatannya.

Rahmat, Hidayah, dan keyakinan dalam dirinyalah yang mampu mengantarkan Arif untuk mendakatkan dirinya pada RAbb semesta alam dan berusaha meninggalkan kemaksiatan yang ia lakukan. Sebenarnya Arif mengetahui tentang ketiga maksiat yang ia lakukan, namun kurangnya keyakinan akan Allah yang selalu memantau dan kuatnya dorongan serta tipudaya Syaiton menyebankan masih berkubang di lumpur maksiat ini.

Apa yang dilakukan oleh Arif jelas lah bertentangan dengan Nas-nas dari Al-Qur'an wa Sunnah, dan dalam perjalanan hidupnya kemudian ia menjadi semakin yakin bahwa Allah sedang mengujinya dengan berbagai macam godaan dari fitnah syahwat wa subhat. Dan ia semakin yakin akan pengaruh teman pada agamanya yang mana dalam sebuah hadits disebutkan.

 Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Dari sedikit keyakinan ini lah yang menjadi tonggak awal bagi Arif untuk senantiasa Yakin dan Tawakkal akan semua ujian yang diberikan oleh Allah ta'ala dan dalam kisah selanjutnya akan dipaparkan tentang perjuangannya untuk meraih cita-citanya dengan penuh Keyakian dan Tawakkal yang ia tunjukkan.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

The Bright Morning in Denpasar city, 22 shaban 1433 H.
Sebuah cerita sebuah manfaat.


Abu Abdirrahman As Satya.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.



Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar